SALAM RAMADHAN KAREEM..
Alhamdullah,kita telah melalui ramadhan sehingga fasa yang ketiga sekarang ini,tetapi adakah ramahan pada tahun ini kita manfaatkan secara syumul..
Kita dapatkan saksikan juga ramadhan pada tahun ini bersama dengan sambutan kemerdekaan yang ke 53,soalnya adakah kita menyambut kemerdekaan pada ramadhan tahun ini secara holistik,perubahan dari segi spiritual,fizikal dan mental.
Fakta kes pada tahun 2005 meyaksikan bagaimana jumlah anak luar nikah yang berdaftar dengan JPN(jabatan pendaftaran negara) seramai 250,000 di malaysia.Ini adalah satu angka yang ukan sedikit saya kira kerana kalau kita nisbahkan dengan bilangan penduduk yang mempunyai populasi seramai satu juta penduduknya maka kita akan dapati daripada 4 orang,satu daripadanya adalah anak luar nikah! DAN INI ADALAH FAKTA KES PADA TAHUN 2005 DAN KITA TIDAK TAHU PERTAMBAHAN BILANGANYA PADA TAHUN 2010 INI.
Sahabatku sekalian,
Melihat kepada fakta kes diatas ,merilah kita bersama-sama mengembeleng tenaga.masa dan harta yang kita ada dan MEMANFAATKAN SEGENAP RUANG DAN PELUANG YANG KITA ADA DALAM BERDAKWAH KEPADA MASYARAKAT.
Kita tidak mahu melahirkan para daie yang mempunyai soft skill yang mantap tapi dari segi tarbiyah ruhiyahnya bermasalah,dan kita juga tidak mahu melahirkan generasi daie yang mantap dari segi tarbiyah ruhiyahnya tapi 'slow' dari gerak kerja dakwahnya..
Hadis ada menyebutkan yang mana Allah sangat menyukai hambanya yang kuat dari mukmin yang lemah.Dan maksud kuat itu bukanglah hanya dikira dari sudut fizikialnya sahaja tapi mental dan spiritualnya juga perlu mantap.
Sebagai contoh,gerakan HAMAS di Palestin sangat menekan kepada amilinnya untuk solat lima waktu secara berjamaah,dan memilih hanya mereka yang mampu untuk solat subuh berjamaah dimasjid dan mampu untuk qiammulail sahaja untuk menjadi tentera barisan hadapannya,sebab itu kita dapat melihat walaupun HAMAS diasak dengan teruk di Palestin tapi masih dapt mengalahkan yahudi laknatullah.
Begitu juga kita melihat bagaimana Salahuddin Al-ayyubidan sultan Muhammad Al Fateh dapat menawan kembali Qontantinapol dan Palestin dengan memiliki prinsip yang sama iaitu qiamulail pada malam harinya dan berperang untuk syahid pada siangnya..
Kesimpulannya,manfaatkanlah segala ruang dan peluang yang ada untuk menyebarkan dakwah ISLAM dan pastikan kita menjadi antara RIJAL dan NISA' yang menjadi salah satu batu bata dalam membina keagungan ISLAM...
Khamis, 2 September 2010
MANFAATKAN SETIAP RUANG DAN PELUANG UNTUK BERDAKWAH
Label: KALAM TAUJIHAT
Rabu, 7 Julai 2010
KITA SEBENARNYA ADALAH PARA PEJUANG AGAMA ALLAH!
Salam jihad pada semua yang ingin berjihad kerana mereka yang enggan berjihad adalah satu kerugian yang sangat besar kerana berjihad adalah saham untuk untuk diri mereka sendiri di akhirat kelak...maka beruntunglah orang2 yang berjihad.
Dalam entry pada kali ni,marilah kita sama2 bermunaqasyah(bincang) tentang hal ehwal ummat pada masa kini..
Apabila kita melihat akan penyakit ummat SEKARANG ,kita akan melihat masalah utama adalah berpunca dari pemimpin itu sendiri.
Kenapa kita katakan masalah utama adalah dari pemimpin,KERANA PENYELESAIAN UTAMA BAGI MASALAH UMAT JUGA BERGANTUNG PADA PEMIMPIN...!
Kalau kita melihat akan hadis Nabi s.a.w "rakyat akan mengikut agama PEMIMPIN mereka ".Maka jelas pada kita apabila pemimpin itu mengajak kepada yang makruf maka rakyat akan cenderung kepada ma'ruf tapi apabila mereka cenderung kepada kezaliman dan kemaksiatan maka rakyatnya akan menjadi ketagih kepada maksiat,judi,zina,buang anak,hedonisme dan pelbagai fikrah maddiyah (materealisme) dan ini adalah satu bentuk pemurtadan moden dengan memisahkan agama dan dunia (sekularisme).
Maka dengan itu,adakah kita masih mengatakan ISU KEPIMPINAN ADALAH ISU YANG FURU' DAN BUKAN MENJADI TANGUNGGJAWAB AZHARI DALAM MEMIKUL DAN MENGGALAS TUGAS INI..???
Tepuk dada dan tanyalah iman kita wahai sekalian sahabatku,janagn kita BUTA dalam menilai isu usul dan furu'..adakah kita hanya berjuang pada isu2 dan posisi yang menguntungkan kita dan masih berangan2 berada di zon yang selesa.
As-syahid Imam Hasan Al-banna ada mengatakan "APABILA KITA BERJUANG DALAM KEADAAN SEMUA MASYARAKAT SUKA AKAN KITA ,MAKA SEDARLAH SEBENARNYA ADA SESUATU YANG BERMASALAH DALAM DAKWAH KITA"
Dakwah ini memerlukan pengorbanan atau tadhiyyah yang sangat tinggi,jangan kita mendabik dada dengan mengatakan kita sudah berdakwah dalam keadaan kita masih belum berkorban apa2..Dalam isu ini mari kita melihat..
APAKAH SUNNAH YANG PALING BESAR?
adakah dengan bersugi, berserban, dan bercelak sahaja kita mendabik mengatakan kita telah selesai melaksanakan segala SUNNAH????
dan bukanlah niat saya ingin memperkecilkan mana2 sunnah cuma ingin MENJELASKAN FIKRAH..
SEDARLAH SEHABAT2,SUNNAH YANG PALING BESAR ADALAH JIHAD DAN DAKWAH!!!
BERJIHAD MELAWAN KEMUNKARAN,MENYANGGAH KEZALIMAN DAN MENUTUP SEGALA PINTU KEMAKSIATAN,MELETAKKAN ISLAM PADA TEMPAT YANG TERTINGGI,ALQURAN SEBAGAI SUMBER PERUNDANGAN DAN SEMUANYA BERNAUNG DIBAWAH PANJI ISLAM..
Kita sebenarnya adalah mata2 rantai perjuangan Rasulllah,Anbiya' dan Mursalin dalam menegakkan yang HAQ dan meruntuhkan yang batil..
MARILAH WAHAI SAHAT2KU ,KITA MENGORAK LANGKAH,MENYINSING LENGAN,MERIBAT TANGAN DAN MENDABIK BANGGA DALAM MENGGALAS TUGAS DAN AMANAH DAKWAH YANG SYUMUL INI!!
KITA BERTEKAD AKAN MENINGGALKAN MAKSIAT DAN TERUS MEMPERTAHANKAN ISLAM SEHINGGA NAFAS DAN TITISAN DARAH KITA YANG TERAKHIR...!!!
KERANA REDHA ALLAH DAN SYURGA ITU SANGAT INDAH....
Label: KALAM TAUJIHAT
Isnin, 28 Jun 2010
Kalam Al-Habib Umar bin Muhammad Bin Hafidz
Seorang dai yang menyeru ke jalan Allah Ta’âla hendaknya menyampaikan dakwahnya kepada masyarakat dengan cara yang mudah dan sederhana. Hendaknya ia memilih tema yang sesuai bagi mereka, memilih kalimat yang tidak membangkitkan nafsu, tapi yang mendekatkan mereka kepada Allah. Hendaknya ia memilih kalimat yang dapat menyucikan nafs dengan cepat, bukannya ucapan yang memberatkan mereka, yang mereka anggap berat dan sulit. Seorang dai seharusnya mendahulukan yang lebih penting menurut waktu, zaman dan keadaan masyarakat saat itu. Ia harus memperhatikan masalah yang lebih besar dan penting, memperhatikan semua yang fardhu dan kewajiban-kewajiban utama lainnya.
Dakwah dengan tema di atas akan sukses jika metode yang digunakan tidak menyebabkan orang lari dan tidak mempersulit. Dakwah sebaiknya dilakukan dengan memberikan himbauan (targhib) dan juga ancaman (tarhib), sebagaimana dijelaskan dalam berbagai hadis.
Jika berdakwah kepada para pemula, bila mengajak mereka untuk mengerjakan kebaikan, jangan sekali-kali memaksa, jangan menyampaikan permasalahan- permasalahan yang tidak dapat dipahami dan dianggap berat oleh mereka. Sebab, sesuai tabiatnya, nafs akan lari jika merasa keberatan. Dan jika nafs lari, ia akan menentang dan memusuhi kebaikan, kemudian mencari pembenaran (justifikasi) bahwa perbuatannya sesungguhnya baik. Jika pemula memandang ucapan dai tersebut keras, terlalu berat dan tidak mampu ia laksanakan, maka nafs-nya akan memberontak.
Bicaralah kepada manusia sesuai dengan tingkatan pemikiran (pendidikan) mereka. Jika berbicara dalam suatu majelis yang dihadiri oleh orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, jangan berkata, “Celakalah orang-orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, nerakalah tempat mereka.” Ucapan semacam ini akan membangkitkan hawa orang yang durhaka tadi sehingga ia akan menentangnya. Akan tetapi hendaknya kita berkata, “Allah Ta’âla berfirman :
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu tidak menyembah selain-Nya dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS Al-Isra, 17:23)
“Perhatikanlah, bagaimana Allah yang Maha Mulia memberikan wasiat kepada kita, bagaimana Ia menunjukkan kedudukan kedua orang tua. Orang tua memiliki hak dan kedudukan yang agung. Orang yang berbakti kepada keduanya akan memperoleh berbagai kebaikan. Nabi telah memperingatkan kita agar tidak durhaka kepada kedua orang tua. Beliau bersabda begini dan begini.” Jika dakwah disampaikan dengan cara demikian, maka akal dan nafs akan mendengarkan dan nafs tidak akan memberontak.
Dalam ucapan kaum sholihin dan guru-guru kita, banyak kita temukan ucapan-ucapan yang keras, tapi masyarakat menerimanya. Sebab, mereka memiliki hâl dan maqôm yang agung. Jika ucapan itu muncul dari orang lain, masyarakat tidak akan menerimanya dan akan menganggap terlalu berat untuk dilaksanakan. Namun, karena mereka yang mengucapkannya, maka masyarakat mau menerimanya.
Sebagai dai yang masih awam, kita jangan menempatkan diri kita di kedudukan kaum khowwâsh, seperti Habib Alwi bin Syihab, Habib Abdullah bin Umar Asy-Syathiri, ayahku Sayid Muhammad bin Salim atau kaum sholihin terkemuka lainnya. Mereka kadang kala menyampaikan ceramah-ceramahnya dengan keras. Meskipun demikian, ucapan mereka meninggalkan kesan dalam hati pendengarnya. Sebab, mereka memiliki hâl dan maqôm yang mendukung dan masyarakat yang mau menerimanya. Adapun orang-orang seperti kita ini, sebelum berbicara kita wajib memperhatikan dan menyederhanakan pesan yang akan kita sampaikan. Jika ada kata-kata yang sulit, hendaknya kita ganti dengan kata-kata yang mudah dipahami. Sebagai contoh, jika hendak mencegah seseorang dari memutuskan hubungan kekerabatan, jangan berkata, “Di majelis ini ada seseorang yang memutuskan hubungan kekerabatan.” Atau berkata, “Dewasa ini tidak seorang pun yang tidak memutuskan hubungan kekerabatan. Maka mereka semua terkena laknat.”
Meskipun ucapan ini mengandung kebenaran, tapi masyarakat tidak akan menerimanya. Kita tidak boleh berkata demikian, tetapi sebaiknya kita berkata, “Marilah kita perhatikan kerabat kita, marilah kita raih pahala lewat mereka, marilah kita usahakan agar hubungan kekerabatan menjadi sebuah nikmat. Jika kalian mau menundukkan nafs lalu menyambung tali silaturahmi dan berbuat baik kepada mereka, maka kabar gembira bagi kalian, kalian akan memperoleh umur yang panjang dan rezeki melimpah. Sebab, Nabi saw bersabda :
“Silaturahmi memperbanyak harta dan memperpanjang umur.” (HR Bukhari dan Muslim)
Kalian hendaknya menggunakan kalimat-kalimat seperti ini. Jika dakwah disampaikan dengan cara demikian, maka semua orang akan menerimanya. Ucapan kalian menjadi baik dan mudah diterima oleh nafs. Sebenarnya tujuan orang menyampaikan dakwah dengan keras adalah juga untuk menyeru manusia ke jalan Allah, tapi caranya tidak benar. Karena itulah Allah berfirman kepada Nabi kita Muhammad saw :
“Karena rahmat Allah-lah kamu dapat berlaku lemah lembut kepada mereka. Sekiranya kamu bersikap kasar lagi berhati keras, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.” (QS Ali Imran, 3:159)
Label: KALAM TAUJIHAT
Selasa, 15 Jun 2010
Ust Hassan Shukri yang ana kenal

"

Telefonlah pukul berapa pun pasti dia akan angkat.Bahkan sewaktu menjadi Timb. Presiden PAS beliau begitu rajin turun menjalankan tugas parti hatta di peringkat cawangan sekalipun.Kadang-kadang dewasa ini,ana lihat ada pimpinan yang baru diangkat sikit bila ada jawatan penting nak turun cawangan pun susah.Bila ditelefon yang kena jerkah pun ada.Inilah bezanya antara pimpinan 'mee segera' dan yang pernah 'mengenggam bara api' dalam perjuangan.Apatah lagi pimpinan lama yang pernah duduk di pondok,mengaji ke timur tengah,hidup zaman PAS susah,mereka ini benar-benar mengenal erti perjuangan dan kehidupan.
Segelintir pimpinan hari ini pula,walaupun pandai ada P.H.D. atau DR misalnya,namun cukup sombong dengan ahli di bawah.Sebab itulah suka ana syorkan supaya kita meniru 'style' perjuangan orang lama,tak banyak cakap tapi banyak buat kerja.Ada orang pandai cakap tapi jadi anai-anai dalam jamaah,hingga pimpinan tertinggi habis dihina,punya tak dak adab lansung!
Sabitlah pagi tadi ana rasa bagai ada yang tidak kena sewaktu hendak bertolak pulang dari Kuala Lumpur.Tiba-tiba bila ana sudah sampai di Kulim baru dapat berita pemergian beliau oleh Encik Fauzi.Ya Allah luluh lemah rasanya diri ini bila mendengar pimpinan yang lama pergi seorang demi seorang.Adakah hari ini kita benar-benar punya pelapis yang boleh menggantikan mereka?Punya fikrah dan kualiti tarbiyah sebagaimana mereka?
Mudah-mudahan ruhnya dicucuri rahmat dan berbahagia di sana untuk berada dengan para pejuang terdahulu.Pasti saat ini Al-Marhum Ust Fahil Noor,Al-Marhum Tn Guru Ni'mat,Al-Marhum Ust Suhaimi Ahmad, tersenyum untuk menyambut sahabat setia yang mati dalam perjuangan sebagaimana mereka.Mudah-mudahan kita juga diberikan istiqomah untuk mati dalam perjuangan.Kata Mat Sabu:"Tercicir awal perjuangan rugi,pertengahan perjuangan amat rugi,akhir perjuangan lagilah rugi mampuih".ALLAHU AKBAR!...AL-FATIHAH..."
Label: KALAM TAUJIHAT
Gerakan Mahasiswa: Berani Atas Dasar Kefahaman
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Segala pujian bagi Allah SWT, Tuhan bagi sekalian makhluk. Selawat dan salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW, penghulu kepada segala nabi dan rasul. Keberanian merupakan akhlak yang diajar oleh Rasulullah SAW kepada umatnya sebagai salah satu sifat orang mukmin. Berani yang dimaksudkan oleh Islam ialah berani menyatakan kebenaran serta berani untuk mencegah kebatilan. Tetapi malangnya, sesetengah mahasiswa Islam tidak memahami konsep sebenar keberanian yang diajar oleh Islam. Mereka berani menyatakan kebenaran, tetapi tidak berani mencegah kebatilan yang berlaku di sekeliling. Kemudian mendabik dada bahawa mereka adalah golongan tarbiyah. Mereka berani serta lantang untuk berhujah dan berdebat, tetapi tidak berani untuk melakukan dengan perbuatan. Kemudian mendabik dada bahawa mereka adalah golongan ilmuan. Inilah antara penyakit yang menimpa kelompok yang mengaku bahawa mereka adalah aktivis Islam. Melihat kepada realiti syakhsiah mahasiswa Islam yang berlaku, PMRAM berusaha untuk mengembalikan identiti akhlak islamiyah yang diajar oleh Rasulullah SAW. Berdasarkan Ucapan Dasar Presiden PMRAM 2010, sifat berani yang ada pada mahasiswa Islam bukanlah berani yang kosong tetapi BERANI ATAS DASAR KEFAHAMAN. Sebagai mahasiswa Islam, kita sepatutnya berani menyatakan kebenaran pada perkara yang hak serta berani mencegah kebatilan pada perkara yang salah. Allah SWT sengaja menjadikan sejarah terdahulu sebagai kamus panduan untuk membentuk corak kehidupan di masa hadapan. ZAMAN RASULULLAH SAW Jika kita mengimbau kembali sejarah di zaman penurunan wahyu, Nabi Muhammad SAW mengumpul kekuatan para sahabat seramai 313 orang untuk menuju ke Medan Badar demi untuk mengambil kembali harta umat Islam yang dirampas oleh kaum musyrikin Mekah ketika berlakunya penghijrahan. Keberanian yang ditunjukkan oleh Baginda SAW serta para sahabat demi semata-mata menjaga hak umat Islam yang dirampas. Walaupun kekuatan tentera musyrikin seramai 1000 orang, namun perkara tersebut sedikit pun tidak melunturkan keberanian mereka untuk mendapatkan kembali hak umat Islam kerana mereka adalah golongan yang FAHAM. PEMERINTAHAN KHULAFA' YANG PERTAMA Dengan sifat berani dan tegas yang ada pada Saidiana Abu Bakar As-Siddiq RA, beliau memerangi golongan yang enggan membayar zakat dengan melaksanakan hukuman bunuh. Walaupun hukuman tersebut ditegur oleh Saidina Umar Al-Khattab RA, tetapi Saidina Abu Bakar As-Siddiq RA tetap bertegas kerana beliau FAHAM tentang kehendak dan maksud sabda nabi SAW "Aku disuruh untuk memerangi manusia sehinggalah mereka menyaksikan bahawa tiada tuhan melainkan Allah dan Muhammad itu Rasulullah, mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat. Apabila mereka melaksanakan semua itu, maka terselamatlah darah dan harta mereka daripada aku melainkan dengan hak Islam dan hisab mereka terserah kepada Allah SWT." (Al-Bukhari dan Muslim) Beliau melontarkan satu persoalan kepada Saidina Umar Al-Khattab RA sebagai jawapan bagi soalan yang ditanya. "Adakah kamu membezakan antara golongan yang murtad dengan mereka yang menafikan hukum pembayaran zakat?." SELEPAS KEJATUHAN KHILAFAH ISLAMIYAH Keberanian dan kesungguhan yang ditonjolkan oleh As-Syahid Imam Hasan Al-Banna menyebabkan kefahaman masyarakat tentang gerakan Islam semakin subur. Walaupun diuji dan ditimpa dengan pelbagai mehnah dan rintangan, tetapi beliau tetap istiqamah dalam meneruskan risalah Rasulullah SAW kerana FAHAM yang ada dalam diri beliau. Kalaulah bukan dengan kefahaman yang jelas, keberanian yang membara di peringkat awal akan terpadam sedikit demi sedikit. Dan saya yakin, kefahaman yang tidak diterapkan dalam keberanian akan membuahkan hasil natijah yang tidak sempurna. PENGALAMAN DIRI Sehingga kini banyak kisah dan pengalaman yang saya lalui mengajar untuk sentiasa berwaspada dalam melakukan sebarang tindakan. Berapa ramai di kalangan rakan-rakan seperjuangan yang bersemangat dan berani suatu ketika dahulu, kini menyendiri tidak mahu terlibat dengan gerakan Islam atau gerakan mahasiswa. Berapa ramai di kalangan abang-abang yang memberi tarbiyah kepada adik-adik, kini bersalahan dengan apa yang mereka ucapkan suatu ketika dahulu. Sifat berani seperti inilah yang PMRAM istilahkan sebagai 'berani kosong'. Selaku mahasiswa Islam, sifat berani yang kita tonjolkan adalah berdasarkan kefahaman. Bukanlah hanya semangat semata-mata. Semangat kerja yang membara tanpa kefahaman akan tidak akan membuahkan istiqamah dalam tindakan. Akhirnya berputus asa dengan sifat berani yang ditunjukkan. Kefahaman yang mendalam tanpa semangat bekerja tidak akan merubah keadaan mahasiswa sekitarnya. Bahkan golongan inilah yang seringkali mempertikai gerak kerja yang dilakukan oleh aktivis Islam. Sifat seperti ini akan menyebabkan timbulnya penyakit dalam gerakan mahasiswa. Justeru sifat berani yang seringkali PMRAM laungkan adalah BERANI ATAS DASAR KEFAHAMAN kerana inilah sebenarnya identiti akhlak islamiyah yang diajar oleh Rasululllah SAW kepada umatnya. Inilah unsur yang akan melahirkan sifat istiqamah dalam jiwa aktivis Islam. KEMANTAPAN FIKRAH MEMBINA SYAKHSIAH Shahrizan bin Mohd Hazime Presiden Persekutuan Melayu Republik Arab Mesir 2010. |
Label: KALAM TAUJIHAT
Rabu, 9 Jun 2010
Nik Aziz: ‘Selagi Umno Tekan Saya, Saya Tak Akan Berhenti’
Sumber TheMalaysianInsider
KOTA BARU, 9 Jun — Teka-teki pelan peralihan kepimpinan Datuk Nik Aziz Nik Mat belum terurai dengan penegasannya hari ini — beliau tidak akan berundur selagi Umno mendesaknya agar berhenti daripada menjadi Menteri Besar Kelantan.Nik Aziz yang genap 20 tahun menerajui pentadbiran kerajaan negeri Kelantan, yang kelihatan ceria dan tenang sebelum merasmikan muktamar tahunan ketiga-tiga sayap PAS di sini malam ini berkata, Umno memang mahukan beliau berhenti sekarang tetapi ahli-ahli PAS pula berpendirian sebaliknya.
Umno memang hari-hari suruh saya berhenti tapi PAS tak bagi (benarkan). Saya orang PAS, bukan orang Umno,” kata beliau dengan disusuli ketawa besar. “Saya ulang sekali lagi, Umno hari-hari minta saya berhenti tapi PAS tak bagi saya berhenti dan oleh kerana saya orang PAS, saya ikut orang PAS, bukan Umno,” kata Nik Aziz dalam temu bual eksklusif dengan The Malaysian Insider di pejabatnya di sini, pagi ini.
Nik Aziz, 79, yang juga Pesuruhjaya PAS Kelantan berkongsi pendekatan mudah dalam isu pelan peralihan kepimpinan khususnya ekoran desakan parti pembangkang di negeri itu.
“Satu kaedah kita berjuang, kaedah kita berjuang sama ada berniaga, politik atau main bola, kita tengok mengapa musuh kita marah... yang itu kita buat.
“Mengapa musuh kita buat, yang itu kita buat. Kaedahnya begitu... macam kita bertumbuk. Bila kita bertumbuk, bila nampak merah di sini (muka), di sini kita tumbuk, tumbuk, sampai dia rebah.
“Begitu juga Umno... apa yang Umno hendak pada saya, itu yang saya lawan. Dia suruh saya berhenti, saya tidak berhenti. Itu kaedah kita berlawan,” katanya.
Apabila ditanya terus bila akan berundur, Nik Aziz yang juga Mursyidul Am PAS menjawab:
“Mana tahu?” kata beliau dengan penjelasan bahawa akan kekal, dan tidak akan tunduk kepada desakan Umno.
Dalam pertemuan dengan The Malaysian Insider di sini malam tadi, Timbalan Pesuruhjaya III PAS Kelantan Datuk Mohd Amar Nik Abdullah berkata, peranan Menteri Besar Kelantan itu masih diperlukan sekurang-kurangnya sehingga pilihan raya umum akan datang.
“Pada pandangan saya, Datuk Nik Aziz perlu (perlu) kekal (memimpin negeri),” kata Timbalan Pesuruhjaya III PAS Kelantan itu ketika ditemui selepas ceramah di Pusat Tarbiyah Islamiah Kelantan (Putik), Pengkalan Chepa dekat sini malam tadi.

Nik Amar menjelaskan, PAS Kelantan masih memerlukan kepimpinan Nik Aziz, ikon politik negeri itu, dan yakin akan mengetuai parti itu dan Pakatan Rakyat di negeri Pantai Timur dalam pilihan raya umum ke-13.
Sebelum ini pernah ada cadangan supaya Nik Aziz juga dilantik sebagai ketua umum Pakatan Rakyat pendaftarannya diterima kelak.
Tahun ini genap 20 tahun Nik Aziz yang juga Mursyidul Am PAS mengetuai kepimpinan kerajaan negeri sejak PAS menang pilihan raya umum 1990.
PAS dilihat mengadakan Mutkamar Tahunan PAS kali ini di Putik sempena memperingati 20 tahun kerajaan negeri Kelantan pimpinan PAS.
Malam ini buat pertama kali dalam sejarah, Nik Aziz akan merasmikan serentak muktamar tahunan ketiga-tiga sayap parti itu — Dewan Pemuda, Muslimat dan Ulama.
Antara yang disebut-sebut sebagai bakal menggantikan Nik Aziz ialah Timbalan Menteri Besar Datuk Ahmad Yakob.
Bagaimanapun sebelum ini beliau dipetik berkata, belum bersedia untuk menggantikan kepimpinan Menteri Besar Kelantan.
Nik Aziz pernah membayangkan yang beliau akan mewarisi kepimpinan di negeri itu berdasarkan hirarki kedudukannya sekarang.
Sejak akhir tahun lalu timbul beberapa spekulasi berhubung pengganti yang layak bagi menggantikan menteri besar itu.
Selain Ahmad, dua lagi nama yang sering disebut-sebut mungkin dipilih menggantikan Nik Aziz ialah Mohd Amar sendiri dan seorang lagi Exco Kelantan iaitu Datuk Husam Musa.
Kedua-dua merekan juga merupakan Exco. Ahmad, Husam dan Mohd Amar masing-masing merupakan timbalan pesuruhjaya PAS I, II dan III Kelantan.
Berhubung rancangan atau wawasan menerajui Kelantan, Nik Aziz menjawab: “Masa depan itu biar dulu. Kamu boleh tengok 20 tahun, saya buat.”
Kata Nik Aziz, beliau tidak suka bercakap tentang masa depan tetapi akan melakukan apa yang diperlukan untuk rakyat.
“Saya tak suka cakap (pasal) masa depan. Tetapi sebagaimana saya hendak kata, saya sudah kata.
“Sebagaimana saya hendak fikir, saya sudah fikir. Benda ini, kawan-kawan saya dalam parti, Exco saya sudah tengok. Bila saya sudah tiada di dunia, bila saya berundur diri, maka orang itu boleh tiru.
“Tak tiru saya pun tak apa, tiru Nabi Muhammad... cukup,” katanya.
Ditanya sama ada kepimpinan kalangan PAS Kelantan sudah cukup mantap untuk mengambil alih apabila berundur, Nik Aziz menjawab: “Masa saya mula-mula masuk dulu, saya sendiri macam tak ada orang yang boleh saya kenal kerana ketika itu saya baru kan.”
Bagaimanapun sekarang menurut beliau, sudah ramai pemimpin yang layak dengan memiliki kelayakan profesional dalam PAS Kelantan.
“Dulu, masa PAS timbul (ditubuhkan) pada tahun 1951, tok guru pondok (yang) sokong. Golongan bijak pandai tiada, orang (yang keluar) universiti tiada, tiada yang sokong PAS.
“Tetapi sekarang semakin ramai, semakin ramai. Exco saya sekarang ini semua kelulusan universiti, semua Exco saya kelulusan universiti.
“Ada bekas guru, ada bekas pakar ekonomi, ada doktor... macam-macam ada,” katanya.
Mengenai pelan peralihan kepimpinan negeri, Nik Aziz berkata, pelan peralihan tidak boleh dirancang.
“Peralian ini tidak boleh dibuat pelan. Takut tak jadi, kadang-kadang kita merancang, sampai masa tak boleh jadi.
“Sebab itu saya tidak mahu cakap (tentang) masa depan. Pelan, saya hanya membetulkan diri saya... percakapan saya, saya jaga; perbuatan saya, saya jaga supaya orang lain tiru. Jadi bila berundur kerana sakit, kerana letih, orang lain boleh ambil alih dengan senang,” katanya.
Nik Aziz berkata, dalam PAS Kelantan sudah ada hirarki, yang mana mereka boleh menjalankan tugas dengan baik.
“Ada timbalan... saya ada timbalan tiga orang, dalam Dewan Harian saya ada setiausaha, orang ini pandai lah, mereka boleh buat.
“Masa saya ambil alih dulu, tiada siapa yang mengajar saya... mereka bernasib baik,” katanya lagi.

Label: KALAM TAUJIHAT